Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Papua Meminimalisasi Pencurian Ikan Melalui Intensifikasi Patroli

Sejak lama terjadi pencurian ikan di Papua, tapi tidak dapat berbuat apa-apa.
Ilustrasi./Istimewa
Ilustrasi./Istimewa

Bisnis.com, JAYAPURA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua terus berupaya meminimalisasi pencurian ikan di wilayah perairan "Bumi Cenderawasih", salah satunya dengan keberadaan Kapal Negara (KN) Korase - sebagai kapal pengawas - yang merupakan hibah dari pemerintah pusat melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) 2019.

Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Papua Muhammad Musaad, di Jayapura, Sabtu (14/12/2019), mengatakan idealnya harus ada empat kapal pengawas di Bumi Cenderawasih itu, namun satu kapal yang sudah ada ini diharapkan dapat memaksimalkan upaya terus mencegah pencurian ikan.

"Telah diketahui bahwa sudah sejak lama terjadi pencurian ikan di Papua, tapi tidak dapat berbuat apa-apa, sehingga dengan adanya sarana kapal pengawas itu diharapkan upaya pengawasan bisa berjalan lebih maksimal," katanya.

Menurut Musaad, diharapkan kehadiran kapal pengawas modern tersebut menjadi awal yang baik untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) Papua di bidang kelautan dan perikanan.

"Kami pun mengimbau organisasi perangkat daerah (OPD) lainnya di Papua agar membuat terobosan nyata serupa, agar seluruh kekayaan alam di Papua, dapat dicegah dari upaya pencurian," ujarnya.

Dia menjelaskan kekayaan alam Papua tidak hanya di laut saja, tapi juga di hutan seperti kayu dan pertambangan serta masih banyak lagi sehingga OPD lain dapat ikut berinovasi untuk misi serupa.

Senada dengan Muhammad Musaad, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Papua FX Mote mengatakan pihaknya optimistis kehadiran kapal pengawas KN Korase diyakini mampu meminimalisasi upaya pencurian ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) 1717.

"Kapal pengawas KN Korase bersumber dari DAK 2019 di mana berukuran panjang total 16 meter tersebut mampu beroperasi dengan kecepatan maksimal sekitar 50 knot per jam dan juga dilengkapi peralatan modern seperti GPS yang melacak letak karang serta dipastikan tidak akan kehilangan arah," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler