Bisnis.com, AMBON – Kepala Divisi Regional (Divre) Perum Bulog Maluku dan Maluku Utara (Malut) Arif Mandu mengatakan stok beras di wilayahnya saat ini tercatat sebanyak 16.000 ton atau dalam kondisi cukup dan aman.
"Karena itu saya anjurkan bagi masyarakat di Maluku tidak perlu khawatir menghadapi Ramadhan hingga Lebaran nanti," ujarnya di Ambon pada Senin (29/4/2019).
Arif mengungkapkan hal itu saat mendampingi Staf Ahli Menteri Perdagangan Bidang Iklim Usaha dan Hubungan Antara Lembaga Kementerian Perdagangan Suhanto bersama rombongan melakukan kunjungan ke gudang beras milik Bulog Maluku di Desa Galala, dan memantau langsung stok dan harga di pasar tradisional Mardika, dan Batumerah.
Menurut Arif, stok beras itu tersebar di gudang-gudang milik Perum Bulog Maluku yang ada di Kota Ambon, Mako (Pulau Buru), Kota Tual, Saumlaki, dan Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara.
"Jadi, masyarakat menghadapi bulan puasa hingga perayaan Idulfitri tidak perlu khawatir, stok beras Bulog Maluku aman terkendali," katanya.
Konsumsi beras di Maluku, kata dia, rata-rata 3.000 ton/bulan, karena itu Bulog selalu mengantisipasi persediaan hingga 4 bulan hingga - 5 bulan ke depan.
Selain itu, Bulog juga melakukan operasi pasar, penyaluran Bansos -Rastra (Bantuan Sosial beras sejahtera), kemudian kerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Maluku melakukan kegiatan pasar murah yang dijadwalkan pada 30 April 2019.
Arif mengatakan semua ini berjalan serentak untuk menjaga harga di pasar tetap stabil terutama beras, gula pasir, minyak goreng, dan terigu.
"Ada empat komoditas yang dikuasai Bulog Maluku sekarang ini, selain beras sebanyak 16.000 ton, gula pasir tercatat 2.500 ton, minyak goreng 140.000 liter, dan tepung terigu 17 ton," ujarnya.
"Kalau dalam kunjungan ke pasar Mardika dan Batumerah tadi yang ditemukan masalah bawang dan juga cabai, mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah bisa teratasi," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel