Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Gula Pasir di Jayapura Naik

Kenaikan dari biasanya dijual Rp13.000 per kg kini naik menjadi sebesar Rp17.000 hingga Rp20.000 per kilogram.
Polisi melihat tumpukan gula pasir dalam sak yang dijual tanpa izin di sebuah toko pakan burung di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Kamis (19/3/2020). Polisi mengungkap temuan 87 sak masing-masing berisi 50 kilogram gula pasir yang dijual oleh seseorang tanpa memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)./Antara-Siswowidodo
Polisi melihat tumpukan gula pasir dalam sak yang dijual tanpa izin di sebuah toko pakan burung di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Kamis (19/3/2020). Polisi mengungkap temuan 87 sak masing-masing berisi 50 kilogram gula pasir yang dijual oleh seseorang tanpa memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)./Antara-Siswowidodo

Bisnis.com, JAYAPURA - Harga gula pasir di pasar Kota Jayapura, Papua, sejak seminggu terakhir mengalami kenaikan dari biasanya dijual Rp13.000 per kg kini naik menjadi sebesar Rp17.000 hingga Rp20.000 per kilogram.

Asani, pedagang di Jayapura mengakui, meningkatnya harga jual gula pasir di pasar karena dampak kenaikan yang diterima pedagang dari distributor bahan pokok.

"Biasanya kami jual Rp13 ribu per kg sekarang gula pasir sudah meningkat harga sebesar Rp17.000 per kg," ungkap pedagang bahan pokok di Kota Jayapura itu.

Sementara itu, Kepala Divisi Regional Perum Bulog Papua dan Papua Barat Sopran Kenedy saat dihubungi di Jayapura membenarkan adanya kenaikan harga gula pasir di pasaran.

"Harga gula pasir sudah meningkat, ada yang mencapai Rp20 ribu per kg, ya Perum Bulog berencana mengandeng Disperindag untuk melakukan operasi pasar guna menekan harga gula di pasaran," ujar Sopran dalam keterangan menjawab Antara.

Ia menyebutkan rencana pelaksanaan operasi pasar penjualan bahan pokok masih dikoordinasikan dengan pemerintah melalui dinas terkait.

Sopran mengatakan Bulog Divisi Regional Papua dan Papua Barat secara masif sejak Januari 2020 sudah melaksanakan program ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga (KPSH) melalui pedagang pengecer, toko pangan kita, Rumah Pangan Kita dan kegiatan insgtansi/dinas maupun potensi kerjasama sinergi BUMN.

Berdasarkan data, stok beras di Bulog Divisi Regional Papua dan Papua Barat tercatat sebanyak 29.769 ton dan bertahan lima hingga enam bulan ke depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler