Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Papua dan Papua Barat Didesak Mengerem Investasi Kelapa Sawit

Pemerintah pusat mendesak provinsi Papua dan Papua Barat untuk mengurangi investasi kelapa sawit dengan memperluas investasi di komoditas pala, kakao, kopi, dan rumput laut.
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan saat meninjau stan poduk komoditas lokal Papua di Sorong, Kamis (27/2/2020)./Antara-Ernes Kakisina
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan saat meninjau stan poduk komoditas lokal Papua di Sorong, Kamis (27/2/2020)./Antara-Ernes Kakisina

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah pusat mendesak provinsi Papua dan Papua Barat untuk mengurangi investasi kelapa sawit dengan memperluas investasi di komoditas pala, kakao, kopi, dan rumput laut.

Hal itu disampaikan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan. Dia mengatakan bahwa pemerintah saat ini telah melakukan moratorium guna menghentikan penebangan hutan. Jangan ada lagi penebangan hutan di Papua dan Papua Barat.

"Investasi kelapa sawit hanya milik investor besar dari luar negeri dan belum tentu menguntungkan masyarakat lokal," kata Luhut Binsar Panjaitan di Sorong, Kamis (27/2/2020) seperti dilaporkan Antara.

Menurut dia, pemerintah daerah jangan hanya fokus pada investasi besar apabila merusak hutan, tetapi juga investasi kecil yang bermanfaat bagi masyarakat dan ramah lingkungan.

Ia mengatakan, Papua dan Papua Barat ada berbagai komoditas pertanian seperti pala, kakao, kopi, dan rumput laut yang dapat dikembangkan oleh masyarakat guna pertumbuhan ekonomi.

Karena itu, Luhut mengajak pemerintah daerah Papua Barat dan Papua agar bekerja keras dan menjalani kerja sama dengan semua sektor guna mengembangkan potensi tersebut.

Tingkatkan mutu pendidikan dengan mengutamakan pendidikan khusus politeknik bidang pertanian dan perikanan demi mewujudkan pembangunan sumber daya alam berkelanjutan.

"Saya mengajak pemerintah dan masyarakat Papua untuk bangkit bekerja keras membangun daerah dengan potensi yang ada serta mengutamakan kelestarian alam demi generasi di masa yang akan datang," tambah dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Sutarno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler