Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bea Cukai Dorong Pengusaha Timika Ekspor Bahan Nontambang

Jajaran Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai/KPPBC Tipe Madya Pabean (TMP) C Amamapare, Timika, Papua terus mendorong para pengusaha lokal untuk melakukan ekspor bahan nontambang terutama komoditas perikanan dan pertanian.
Kepala KPPBC Amamapare I Made Aryana/Antara
Kepala KPPBC Amamapare I Made Aryana/Antara

Bisnis.com, TIMIKA - Jajaran Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai/KPPBC Tipe Madya Pabean (TMP) C Amamapare, Timika, Papua terus mendorong para pengusaha lokal untuk melakukan ekspor bahan nontambang terutama komoditas perikanan dan pertanian.

Kepala KPPBC Amamapare I Made Aryana di Timika, Jumat (3/1/2020), mengatakan komoditas perikanan menjadi salah satu potensi ekspor terbesar di Kabupaten Mimika.

Saat ini, katanya, sudah ada beberapa pengusaha Timika yang didorong untuk melakukan ekspor komoditas perikanan ke luar negeri.

"Yang sudah jalan sekarang yaitu UD Puteri Desi. Selama 2019 mereka sudah tiga kali melakukan ekspor komoditas kepiting bakau (karaka) ke Singapura. Sekarang ini kami sedang membantu tiga pengusaha lagi untuk melakukan ekspor, ketiganya bergerak di bidang usaha perikanan," kata Made.

Potensi lain yang bisa didorong untuk ekspor yaitu hasil pertanian dan perkebunan seperti Kopi Amungme, hasil hutan seperti kayu gaharu serta peternakan seperti daging rusa dan lainnya.

Saat ini jajaran KPPBC Amamapare tengah menyusun strategi bersama dengan Balai Karantina Hewan dan Tumbuhan Timika serta Dinas Perindag, Dinas Koperasi UMKM serta Dinas Pertanian Tanaman Pangan untuk menggali potensi hasil pertanian dan perkebunan yang bisa dikembangkan untuk tujuan ekspor.

Melalui pembinaan dan pendampingan yang dilakukan, para pengusaha diharapkan dapat menjaga mutu atau kualitas produk yang dihasilkan serta mempertahankan kontinuitas produksinya.

"Kami juga bekerja sama dengan Bank Indonesia untuk mendorong para pengusaha lokal dapat melakukan ekspor produk yang mereka hasilkan. Saat ini kami masih menunggu keputusan apakah gaharu bisa dilakukan ekspor langsung dari Timika ataukah harus melalui Jakarta. Kalau itu bisa dilakukan dari Timika jauh lebih bagus karena bahan bakunya sampai berton-ton," ujar Made.

Adapun terkait target penerimaan negara melalui bea masuk dan bea keluar yang diusulkan KPPBC Amamapare ke Direktorat Jenderal Bea dan Cukai tahun ini sekitar Rp1,1 triliun.

Masih minimnya target penerimaan bea masuk dan bea keluar KPPBC Amamapare akibat menurunnya produksi tambang PT Freeport Indonesia selama satu tahun terakhir lantaran telah berakhirnya masa operasi tambang terbuka Grasberg (Grasberg Open Pit) di Tembagapura.

Saat ini manajemen PT Freeport masih terus mengembangkan tambang bawah tanahnya (underground mining) yang diproyeksikan baru akan maksimal berproduksi pada akhir 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Ajijah
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper