Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sidak BPOM di Ambon Temukan Ratusan Pangan Tanpa Izin Edar

BPOM) Maluku menemukan ratusan pangan kemasan Tanpa Izin Edar (TIE) pada pengawasan yang dilakukan di sejumlah toko di Pasar Mardika Ambon.
Ilustrasi sidak BPOM./Antara
Ilustrasi sidak BPOM./Antara

Bisnis.com, AMBON – Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Maluku menemukan ratusan pangan kemasan Tanpa Izin Edar (TIE) pada pengawasan yang dilakukan di sejumlah toko di Pasar Mardika Kota Ambon selama Ramadan 1440 Hijriah.

Pengawasan lintas sektor antara BPOM Maluku dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) serta Dinas Kesehatan Kota Ambon ditemukan ratusan produk pangan kemasan TIE, kata staf pemeriksaan BPOM Ambon, Winda Adipuri Ramadaningrum.

"Pemeriksaan dilakukan di 11 titik di ruko dan Pasar Mardika. Pemeriksaan akan terus dilakukan hingga akhir Ramadan," ujarnya di Ambon pada Jumat (17/5/2019).

Dia mengemukakan hasil pengawasan sementara ditemukan ratusan kemasan produk TIE, pangan kedaluwarsa dan pangan rusak. Untuk pangan kedaluwarsa dan rusak lalu dimusnahkan di toko, sedangkan pangan TIE yang ditemukan berupa perisa pangan rasa buah-buahan dan pewarna makanan.

"Temuan perisa (penyedap) pangan dan pewarna kue karena permintaan yang cukup tinggi dari masyarakat, sehingga pihak toko menjual tetapi tidak memperhatikan izin edar, sehingga kami mengamankan produk tersebut untuk ditindaklanjuti pemeriksaan ke distributor," ujarnya.

Winda menjelaskan pengawasan dilakukan selama tujuh pekan dan saat ini masuk pekan ke empat yang dilakukan di kota Ambon, Manipa dan Kairatu Seram Bagian Barat (SBB), Tulehu Maluku Tengah, dan dilanjutkan ke kabupaten lainnya.

"Untuk kota Ambon difokuskan di kompleks ruko Batu Merah dan akan dilanjutkan ke kawasan lainnya di Ambon maupun kabupaten kota lainnya di Maluku," kata Winda.

Dia menambahkan selain melakukan pemeriksaan pangan juga dilakukan penataan kebersihan dan keteraturan toko serta gudang.

"Hasil pengawasan beberapa toko penataan kebersihan dan keteraturan toko sudah cukup baik, tetapi masih ada juga yang mencampurkan pangan dengan produk lainnya. Prinsipnya kita akan terus melakukan pengawasan," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler