Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Banjir Sentani Tenggelamkan Warisan Megalitik

Luapan air menenggelamkan tinggalan megalitik berupa papan batu di Situs Tanjung Warakho, Kampung Doyo Lama, Distrik Waibu, Kabupaten Jayapura.
Warga mengamankan barang berharga miliknya dari rumahnya yang rusak akibat banjir bandang di kawasan Danau Sentani, Sentani, Jayapura, Papua, Selasa (19/3/2019)./Antara-Zabur Karuru
Warga mengamankan barang berharga miliknya dari rumahnya yang rusak akibat banjir bandang di kawasan Danau Sentani, Sentani, Jayapura, Papua, Selasa (19/3/2019)./Antara-Zabur Karuru

Bisnis.com, JAYAPURA – Banjir yang melanda Sentani membuat air Danau Sentani meluap,selain merendam permukiman penduduk, juga menenggelamkan tinggalan megalitik berupa papan batu di Situs Tanjung Warakho, Kampung Doyo Lama, Distrik Waibu, Kabupaten Jayapura, Papua.

Demikian disampaikan Peneliti dari Balai Arkeologi Papua Hari Suroto kepada Antara di Jayapura, Kamis (21/3/2019). Menurut dia, Banjir yang melanda Sentani membuat air Danau Sentani meluap.

Selain merendam permukiman penduduk, kata Hari, ternyata luapan air ini juga menenggelamkan tinggalan megalitik berupa papan batu di Situs Tanjung Warakho, Kampung Doyo Lama, Distrik Waibu, Kabupaten Jayapura.

"Tinggalan megalitik lainnya yang tenggelam berupa batu marweri di Kampung Kwadeware," kata Hari.

Menurut Hari, genangan air yang menenggelamkan tinggalan-tinggalan arkeologi ini dikhawatirkan akan merusak artefak tersebut.

Untuk saat ini, menurut dia, tidak dimungkinkan untuk menyelamatkannya karena posisinya yang ada di dalam air. Sehingga menunggu banjir sentani selesai dan air danau surut

"Tinggalan-tinggalan arkeologi ini perlu dibersihkan dari lumpur dan tanah yang menutupinya," katanya.

Lanjut dia, yang paling dikhawatirkan adalah tinggalan-tinggalan megalitik ini berubah posisi atau bahkan hilang terbawa oleh arus danau.

"Saat ini belum banyak yang bisa dilakukan untuk mengecek keberadaan tinggalan-tinggalan megalitik tersebut atau bahkan untuk menyelamatkannya," katanya.

Ia menambahkan, hal ini disebabkan oleh sarana yang terbatas dan kondisi danau serta cuaca yang tidak mendukung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler