Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengeboman Ikan Diklaim Tak Lagi Ada di Flores Timur

Wakil Bupati Flores Timur (Flotim) Agustinus Payong Boli mengatakan wilayah perairan di daerahnya sudah mulai bebas dari adanya aktivitas penangkapan ikan secara ilegal seperti mengembom.
Ilustrasi aktivitas nelayan./Antara
Ilustrasi aktivitas nelayan./Antara

Bisnis.com, LARANTUKA – Wakil Bupati Flores Timur (Flotim) Agustinus Payong Boli mengatakan wilayah perairan di daerahnya sudah mulai bebas dari adanya aktivitas penangkapan ikan secara ilegal seperti mengembom yang berdampak merusak ekosistem laut.

"Sekarang sudah tak ada lagi aksi pengeboman ikan, paling tidak dalam satu tahun terakhir ini wilayah perairan Flores Timur bersih dari adanya pengeboman ikan," katanya di Larantuka, Senin (24/9/2018).

Menurutnya, penegakan hukum yang dilakukan berbagai instansi terkait dari pusat maupun daerah telah memberikan kontibusi besar membebaskan wilayah perairan setempat dari ancaman pengeboman ikan maupun pengracuanan (potasium).

Ia mencontohkan, seperti pembakaran dua unit kapal nelayan bertonase 1-3 GT pada Agustus 2017 lalu karena terbukti melakukan pengeboman ikan di perairan setempat serta sanksi hukuman penjara bagi oknum nelayan bersangkutan.

"Ini cukup memberikan efek jerah sehingga sampai sekarang sudah tak ada lagi ditemukan kasus-kasus pengeboman ikan," katanya.

Agustinus mengatakan penertiban aksi-aksi penangkapan ikan secara ilegal menjadi perhatian utama pemerintahannya bersama Bupati Antonius Gege Hadjon dengan salah satu misi utama menyelamatkan laut.

Untuk itu, ia memastikan bahwa oknum-oknum nelayan yang masih nekat mengebom ikan akan ditindak secara tegas sesuai Undang-Undang yang berlaku.

"Tetap ditindak tegas kalau ke depan masih ada pengeboman, pelaku akan dihukum penjara kemudian kapal dan isinya kami bakar," katanya.

Ia menambahkan, selain penegakan aturan, pemerintah juga fokus membina masyarakat nelayan trandisional dengan menyiapkan bantuan alat tangkap yang ramah lingkungan.

Ia menyebut seperti bantuan kapal dan alat tangkap pukat untuk nelayan yang menangkap ikan-ikan dasar maupun alat pancing untuk nelayan penangkap ikan tuna dan cakalang.

"Dulu alokasi bantuan seperti ini hanya sekitar Rp1 miliar tapi sekarang kami alokasikan Rp5 miliar hingga Rp7 miliar," katanya.

Agustinus berharap dukungan bantuan seperti ini bisa menyadarkan warga nelayan untuk menangkap ikan dengan peralatan ramah lingkungan agar terumbu karang dan eksosistem laut di dalamnya tetap terjaga dan dimanfaatkan secara berkelanjutan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper