Amankan harga dan Pasok Daging untuk Natal-Tahun Baru, Pemprov Malut Didesak Batasi Pengiriman Sapi

Pemerintah Provinsi Maluku Utara (Malut) diminta untuk membatasi pengiriman sapi potong ke luar Malut pada Desember ini untuk menjaga ketersediaan daging sapi di daerah ini menghadapi Natal dan Tahun Baru.
Ilustrasi peternakan sapi/Antara
Ilustrasi peternakan sapi/Antara

Bisnis.com, TERNATE – Pemerintah Provinsi Maluku Utara (Malut) diminta untuk membatasi pengiriman sapi potong ke luar Malut pada Desember ini untuk menjaga ketersediaan daging sapi di daerah ini menghadapi Natal dan Tahun Baru.

"Kalau pengiriman sapi potong keluar Malut tidak dibatasi, dikhawatirkan penyediaan sapi potong untuk penenuhan kebutuhan daging sapi di daerah ini menghadapi Natal dan Tahun Baru akan berkurang," kata salah seorang pedagang daging sapi di Malut, Hairudin, di Ternate, Kamis (6/12/2018) seperti dilaporkan Antara.

Akibatnya harga daging sapi akan melonjak, karena sesuai hukum pasar jika permintaan konsumen meningkat dan stok kurang pasti terjadi kenaikan harga dan itu jelas akan membebani masyarakat. Ia juga meminta Pemprov Malut untuk tidak membiarkan para pengusaha sapi potong dari provinsi lain turun langsung membeli sapi potong ke peternak, karena akan mendorong para peternak untuk menaikkan harga sapi potong diluar harga ideal.

Pengalaman selama ini jika pengusaha sapi potong dari luar Malut turun langsung membeli sapi potong di peternak saat menghadapi hari besar keagamaan, harga sapi potong yang normal untuk ukuran sedang Rp9 juta per ekor naik sampai Rp12 juta per ekor.

Para pedagang sapi potong di Malut, kata Hairudin, terpaksa membeli dengan harga seperti itu untuk bisa mendapatkan sapi potong, tetapi konsekuensinya para pedagang sapi harus menaikkan harga jual daging sapi yang pada gilirannya masyarakat terpaksa mengeluarkan uang lebih besar untuk membeli daging sapi.

Harga daging sapi di Malut, khususnya di Ternate hingga saat ini masih normal Rp110 ribu per kg, tetapi kalau pengiriman sapi potong keluar Malut tidak dibatasi dan pengusaha sapi potong dari luar Malut dibiarkan langsung membeli ke peternak, menjelang Natal dan Tahun Baru nanti harganya bisa naik sampai di atas Rp130 ribu per kg.

Sebelumnya Dinas Pertanian Malut memastikan bahwa walaupun pengiriman sapi potong keluar Malut tetap dilakukan, tidak akan mempengaruhin pemenuhan kebutuhan daging sapi di Malut karena stok sapi populasi sapi potong di daerah ini cukup banyak.

Di Malut setiap tahua tersedia sapi potong untuk produksi, sekitar 5.000 ekor di antaranya untuk kebutuhan di Malut dan selebihnya dikirim ke provinsi lain, seperti Sulawesi, Kalimantan dan Papua. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Sutarno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler