Antisipasi Polio dari PNG, Pemprov Papua Gencarkan Imunisasi

Pemerintah Provinsi Papua tengah berupaya mengantisipasi masuknya wabah polio dari Papua Nugini (PNG) dengan mengimbau instansi terkait melaksanakan imunisasi campak, rubella, dan polio.
Ilustrasi imunisasi./JIBI-Solopos-Burhan Aris Nugraha
Ilustrasi imunisasi./JIBI-Solopos-Burhan Aris Nugraha

Bisnis.com, JAYAPURA – Pemerintah Provinsi Papua tengah berupaya mengantisipasi masuknya wabah polio dari Papua Nugini (PNG) dengan mengimbau instansi terkait melaksanakan imunisasi campak, rubella, dan polio.

Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Papua Noak Kapisa, di Jayapura, Jumat, mengatakan pihaknya bersama Kementerian Kesehatan berdasarkan rekomendasi dari Komite Ahli Imunisasi Indonesia telah mengambil langkah antisipatif untuk mencegah masuknya wabah polio ke Bumi Cenderawasih.

"Kini di Papua Nugini sedang terjadi wabah polio yang sudah ditetapkan sebagai kondisi darurat pada 22 Juni 2018, sehingga pemerintah provinsi dan kabupaten/kota berkewajiban mencegah dan menanggulangi penyakit-penyakit endemis serta membahayakan kelangsungan hidup penduduk," ungkap Kapisa pada Jumat (30/11/2018).

Menurut dia, sudah ada 25 kasus polio di Papua Nugini dan sudah sembilan provinsi yang terdampak (Enga, Morobe, Madang, Eastern, Highland, Western Highland, Jiwaka, NCD, EHP dan East Sepik), di mana kasus polio yang paling tua terkena pada anak berumur 17 tahun.

"Ada provinsi yang berdekatan dengan Kota Jayapura, Keerom, serta Pegunungan Bintang sehingga imunisasi campak, rubella dan polio masih berlangsung di Papua yang berakhir pada 30 Desember 2018," ujarnya.

Dia menjelaskan imunisasi campak, rubella dan polio ini sudah dilaksanakan pada pertengahan Juli 2018 pertama kali di Kabupaten Keerom di mana cakupannya di Kota Jayapura, Boven Digoel, dan Merauke sudah melewati target 95 persen.

"Untuk Kabupaten Pegunungan Bintang belum mencapai target, tetapi seluruh puskesmas sudah melaksanakan imunisasi campak, rubella dan polio," ucap Kapisa.

Dia menambahkan Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit telah memberikan dana dekonsentrasi tahun anggaran 2019 sebesar Rp45 miliar kepada Dinas Kesehatan Provinsi Papua untuk membiayai kegiatan pencegahan dan pengendalian penyakit di kabupaten/kota terutama untuk petugas puskesmas serta kader kesehatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler