Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

100 Personil Polda Maluku Diperbantukan untuk Amankan Papua

Kepolisian Dearah (Polda) Maluku mengirim 100 personel guna membantu mengamankan daerah rawan dari gangguan kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) di pegunungan tengah Provinsi Papua.
Aparat gabungan TNI dan Polisi melakukan penjagaan di wilayah perbatasan Indonesia dan Papua Nugini di Skouw, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua./Antara-Indrayadi
Aparat gabungan TNI dan Polisi melakukan penjagaan di wilayah perbatasan Indonesia dan Papua Nugini di Skouw, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua./Antara-Indrayadi

Bisnis.com, WAMENA – Kepolisian Dearah (Polda) Maluku mengirim 100 personel guna membantu mengamankan daerah rawan dari gangguan kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) di pegunungan tengah Provinsi Papua.

Kapolres Jayawijaya AKBP Yan Pieter Reba di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Minggu, mengatakan 100 personel dari Ambon (Maluku) dan Ternate (Maluku Utara) itu akan ditempatkan di Distrik Mugi, Mapenduma dan Ndal Kabupaten Nduga.

Kini, 100 personel Polri bantuan pengamanan itu masih berada di Kabupaten Mimika dan segera masuk ke Kabupaten Nduga.

"Saya juga akan koordinasi dengan Dandim 1702/Jayawijaya agar bersama-sama masuk dan membangun pos di Distrik Mugi, Mapenduma dan Ndal. Personelnya sudah ada dari Maluku dan Ternate yang disiapkan di Timika," katanya, seperti dilaporkan Antara Minggu (25/11/2018).

Yan Pieter mengatakan pihaknya juga telah menurunkan personel untuk menempati beberapa pos perbatasan antarkabupaten.

"Misalnya di Abenaho, perbatasan Yalimo-Jayawijaya, dan Distrik Benawa, perbatasan Kabupaten Yalimo-Kabupaten Jayapura," katanya.

Ia memastikan personel polri yang ditempatkan itu dibantu oleh personel TNI.

"Kami sudah sampaikan kepada kepala daerah baik itu Bupati dari Kabupaten Nduga maupun dari Kabupaten Yalimo terkait pendirian pos dan penempatan personel," katanya.

Kapolres Yan Pieter mengatakan penempatan pos itu bertujuan untuk melindungi masyarakat dari tindakan kekerasan sebagaimana yang terjadi di Nduga beberapa waktu lalu.

"Beberapa waktu lalu ada seorang guru yang menjadi korban asusila di Mapenduma, hal ini dikarenakan tidak ada pos keamanan di sana," katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Sutarno
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper