Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kontribusi Industri Pengolahan di Papua Rendah

Pemerintah Provinsi Papua mengakui kontribusi industri pengolahan terhadap pembentukan produk domestik regional bruto (PDRB) masih minim.
Sagu, sumber pangan dan energi yang banyak dimiliki oleh Papua, tetapi belum diolah secara maksimal melalui industri./Antara
Sagu, sumber pangan dan energi yang banyak dimiliki oleh Papua, tetapi belum diolah secara maksimal melalui industri./Antara

Bisnis.com, JAYAPURA – Pemerintah Provinsi Papua mengakui kontribusi industri pengolahan terhadap pembentukan produk domestik regional bruto (PDRB) masih minim.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Papua Max Olua mengatakan berdasarkan data dari BPS setempat pada 2017 peran Provinsi Papua dalam pembentukan PDRB nasional untuk kategori industri pengolahan di bawah 0,5%, lebih rendah dibandingkan dengan Papua Barat yang 0,5% - 0,9%.

"Minimnya kontribusi industri pengolahan terhadap pembentukan PDRB di Provinsi Papua menunjukkan bahwa potensi sumber daya alam yang dikelola sebagai input produksi belum berfungsi optimal," tuturnya di Jayapura, Papua, pada Rabu (14/11/2018).

Selain itu, pembangunan sektor industri di Provinsi Papua dinilai masih sangat rendah, sementara sektor industri pengolahan merupakan penggerak utama atau lokomotif dalam memajukan perekonomian di Bumi Cenderawasih.

"Oleh karena itu, peran industralisasi sebagai lokomotif pembangunan di sektor hilir harus menggandeng sektor ekonomi lainnya dalam mengimplementasikan program-program pengembangan ekonomi secara terpadu, guna mewujudkan Papua bangkit, mandiri, sejahtera yang berkeadilan," ujarnya.

Hanya saja, lanjutnya, masalah keamanan, aksebilitas, dan konektivitas masih menjadi kendala utama dalam menarik minat investor ke Papua.

"Oleh karena itu, arah dan kebijakan pembangunan industri harus diselaraskan dengan kebijakan daerah melalui RPJMD dan RTRW Papua," ucapnya.

Dengan demikian, tambah Max, akan tercipta pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan dengan tetap mempertimbangkan masa depan generasi yang akan datang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper