Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tarif Tukang Picu Inflasi Balikpapan

Tarif jasa tukang harga beras dan kacang panjang menjadi komoditas utama penyumbang inflasi Balikpapan bulan ini.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Kabar24.com, BALIKPAPAN - Tarif jasa tukang harga beras dan kacang panjang menjadi komoditas utama penyumbang inflasi Balikpapan bulan ini.

Badan Pusat Statistik Balikpapan mencatat terdapat pergeseran sekaligus perubahan formasi jenis komoditas yang memberikan tekanan pada inflasi.

Tiga komoditas utama penyumbang inflasi sebelumnya yaitu beras, tomat sayur, cabe rawit, dan bawang merah.

“Kenaikan ongkos tukang atau bukan mandor sebelumnya memang di luar prediksi kami,” kata Kepala BPS Balikpapan Nur Wahid melalui Kepala Seksi Statistik Distribusi Ariyanti Cahyaningsih, Kamis (1/3/2018).

Diketahui tarif jasa tukang mengalami kenaikan dengan indeks harga sebesar 3,57% dan memberikan andil sebesar 1,93. Kenaikan ini memberikan andil sebesar 0,0472%.

Kondisi ini, sambungnya, seolah menjadi indikasi pembangunan khususnya perumahan di Balikpapan sedang bergeliat.

Umumnya bahan makanan mengalami kenaikan harga pada bulan ini. Beras menjadi pemberi tekanan tertinggi sejak Januari lalu. Kenaikan indeks harganya sebesar 1,93 persen dan memberikan andil sebesar 0,07 persen.

“Harga beras tinggi di level eceran. Konsumsi masyarakat Balikpapan dominan pada beras kualitas premium,” jelasnya.

Adapun kenaikan indeks harga pada kacang panjang sebesar 13,1% dan memberikan andil 0,04%. Kenaikan terjadi saat ketersediaan dalam kota tak sebanding dengan tingginya permintaan masyarakat.

“Harga kacang panjang kerap naik-turun terpengaruh dari suplainya. Saat barang susah didapat tentu harga naik,” jelasnya.

Adapun bahan lain memberikan andil cukup signifikan yakni tomat sayur jagung manis, dan cabe rawit yang umumnya dipasok dari luar daerah.

Bank Indonesia mencatat inflasi Balikpapan pada Februari sebesar 0,11% atau mengalami penurunan dibanding bulan sebelumnya sebesar 0,19%.

Kelompok yang mengalami penurunan harga yaitu kelompok kesehatan dan transportasi.

Tercatat deflasi Februari sebesar -0,30 % atau naik dibanding bulan sebelumnya sebesar -0,23 %.

“Inflasi bulan ini lebih rendah dibanding inflasi nasional sebesar 0,17%, dan Kaltim 0,23%, Balikpapan berada urutan keempat di Kaltim,” jelas Kepala Bank Indonesia Balikpapan Suharman Tabrani dalam keterangan resmi.

Penurunan harga terjadi pada kelompok administered price yang menyumbang deflasi -0,19 persen.

“Terutama dampak dari koreksi harga tarif angkutan udara meskipun tertahan dengan kenaikan harga bensin,” jelasnya.

Adapun faktor cuaca buruk berpotensi menganggu kelancaran distribusi dan memberikan tekanan inflasi ke depan.

“Selain itu kenaikan harga barang konsumsi menjelang masa kampanye hingga masa pilkada berlangsung,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Fariz Fadhillah
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper