Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenag Dorong Eksportir Jual Bahan Baku dan Bumbu Indonesia ke Saudi

Upaya Kementerian Agama untuk menghadirkan masakan bercita rasa Nusantara di Arab Saudi seringkali dihadapkan pada keterbatasan bahan baku dan bumbu masakan.
Sejumlah jamaah haji beraktivitas di area Masjid Nabawi, Madinah./Istimewa-Kemenag
Sejumlah jamaah haji beraktivitas di area Masjid Nabawi, Madinah./Istimewa-Kemenag

Bisnis.com, JAKARTA -- Upaya Kementerian Agama untuk menghadirkan masakan bercita rasa Nusantara di Arab Saudi seringkali dihadapkan pada keterbatasan bahan baku dan bumbu masakan.

Pasalnya, belum banyak bahan makanan dan bumbu masakan yang asli dari Indonesia di negara itu. Oleh karena itu itu, Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama (Kemenag) Sri Ilham Lubis mendorong eksportir Indonesia mulai menjual bahan makanan dan bumbu masakan asli Indonesia ke Arab Saudi.

"Kami minta agar pihak-pihak yang bisa mengekspor bumbu makanan ke Arab Saudi agar bisa dikirim," katanya dalam keterangan resmi, Selasa (20/2/2018).

Menurut Sri, Indonesia adalah pengirim jemaah haji terbesar di dunia. Pada 2017, kuota haji Indonesia mencapai 221.000 sedangkan jemaah umrah Indonesia mencapai hampir 1 juta jemaah tiap tahunnya.

Hal ini dinilai menjadi peluang tersendiri bagi pengusaha Indonesia. Saat ini, sudah mulai ada gerakan dari sejumlah pengusaha sehingga beberapa makanan Indonesia juga bisa ditemukan di Arab Saudi. 

"Importir Arab Saudi sudah mulai melirik. Pabrik tempe dan tahu sudah ada yang memproduksi dalam jumlah besar," tuturnya.

Sri menambahkan pihaknya juga akan memprioritaskan produk Indonesia untuk disediakan oleh perusahaan penyedia katering jemaah haji. Produk tersebut bisa berupa teh dan kopi Indonesia atau bahan makanan lainnya.

Selama operasional haji, jemaah Indonesia mendapat layanan katering di Jeddah, Madinah, Arafah-Muzadalifah-Mina (Armina), dan Makkah.

Tahun ini, Kemenag bahkan mengusulkan agar jemaah bisa diberikan katering sebanyak maksimal 40 kali selama di Makkah. Pada 2017, jemaah hanya mendapat layanan 25 kali makan selama di Makkah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper