Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Integrasi PGN-Pertagas Dipaparkan Dua Pekan Lagi

PT Pertamina (Persero) akan memberikan paparan skema integrasi PT Perusahaan Gas Negara Tbk. dengan PT Pertamina Gas (Pertagas).
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) akan memberikan paparan skema integrasi PT Perusahaan Gas Negara Tbk. dengan PT Pertamina Gas (Pertagas).

Paparan disampaikan kepada kementerian BUMN dalam dua pekan ke depan. Nantinya, hasil pemaparan itu menjadi cikal bakal subholding migas.

Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina Gigih Prakoso Soewarto mengatakan, setelah memberhentikan Yeni Andayani sebagai Direktur Gas, nantinya pengelolaan bisnis gas akan dialihkan ke subholding gas.

"Kami akan melakukan pemaparan skema subholding gas dalam dua pekan lagi kepada kementerian BUMN. Kami belum bisa paparkan skema apa yang akan digunakan untuk subholding tersebut," ujarnya, Selasa (13/2/2018).

Sebelumnya, Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno mengatakan, Menteri BUMN Rini Soemarno meminta subholding gas rampung Maret 2018.

Subholding dibuat dengan mengintegrasikan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. dan PT Pertamina Gas (Pertagas)

“Jadi, PGN dan Pertagas sudah menemukan skema integrasi pada Maret nanti. Kan, ada beberapa opsi seperti, akuisisi, merger, atau inbreng, kami bersama Pertamina akan mencari skema yang paling baik,” ujarnya.

Bila skema integrasi PGN-Pertagas dengan akuisisi, berarti anak usaha Pertamina itu akan menjadi anak usaha PGN di dalam subholding gas dari holding BUMN.

Lalu, skema merger Pertagas akan digabung dengan PGN sebagai subholding gas.

Kemudian, skema inbreng bisa menjadi opsi integrasi PGN dan Pertagas yang paling efisien karena tidak perlu mengeluarkan dana untuk akuisisi maupun merger.

Direktur Sumber Daya Manusia Pertamina Nike Widyawati menyebutkan, pihaknya akan mencari skema integrasi yang tidak menganggu arus kas PGN yang bisa menyebabkan gangguan pelayanan kepada konsumen.

“Kalau skemanya akuisisi kan berarti PGN harus punya dana, nah harapannya sih jangan sampai bisa menganggu dalam banyak hal termasuk masalah pendanaan,” ujarnya.

Di luar itu, holding BUMN Migas akan memiliki empat subholding yakni, bidang hulu, pengolahan, pemasaran ritel, dan gas. Pembentukan tiga subholding lainnya akan dilakukan secara bertahap dan menjadi tanggung jawab Pertamina selaku pemimpin holding BUMN Migas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Surya Rianto
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper