Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Alasan BNI Pinjam Duit Rp13 Triliun dari Bank Asal China

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. mendapatkan pinjaman dari China Development Bank (CDB) senilai US$1 miliar yang diberikan pada 2015. Pinjaman tersebut bertenor 10 tahun dengan grace period 36 bulan atau 3 tahun.
Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk. Achmad Baiquni (tengah), mendengarkan pertanyaan didampingi jajaran direksi saat konferensi pers di Jakarta, Rabu (17/1)./JIBI-Dwi Prasetya
Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk. Achmad Baiquni (tengah), mendengarkan pertanyaan didampingi jajaran direksi saat konferensi pers di Jakarta, Rabu (17/1)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. mendapatkan pinjaman dari China Development Bank (CDB)  senilai US$1 miliar atau Rp13 triliun (kurs Rp13.000 per dolar AS) yang diberikan pada 2015. Pinjaman tersebut bertenor 10 tahun dengan grace period 36 bulan atau 3  tahun.

Direktur Utama BNI Achmad Baiquni menyatakan dana tersebut dimanfaatkan untuk meningkatkan struktur pendanaan, khususnya jangka panjang.

“Salah satu sumber pendanaan bank selain dana pihak ketiga adalah funding nonkonvensional. Pinjaman CDB yang dilakukan BNI pada 2015 adalah salah satu pendanaan nonkonvensional,” katanya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XI di Kompleks DPR, Senayan, Jakarta, Senin (22/1/2018).

Baiquni menambahkan, pinjaman tersebut digunakan untuk memperkuat kemampuan bank dalam pembiayaan jangka panjang. “Dengan tenor 10 tahun, akan memperpanjang rata-rata tenor liabilitas bank sehingga mengurangi risiko likuiditas dan tingkat bunga,” tambahnya.

Dia juga menyebutkan pinjaman CDB yang dilakukan tersebut memiliki sejumlah keunggulan. Antara lain tenor yang lebih panjang; nominal yang lebih besar; tanpa jaminan; dan pengunaan dana yang lebih fleksibel untuk infrastruktur, industri dan ekspor impor; suku bunga yang lebih kompetifif dibanding alternait pendanaan lainnya.

“Dampaknya adalah bertambahnya kepercayaan bank asing,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper