Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dinkes Papua Validasi Data Korban Campak & Gizi Buruk di Asmat

Tim bentukan Dinas Kesehatan Provinsi Papua yang dikirim ke Kabupaten Asmat tengah memvalidasi data terkait warga Asmat yang meninggal karena wabah campak dan gizi buruk.
Tim terpadu Pemkab Asmat memberi layanan vaksinasi campak dan vitamin untuk balita di Distrik Pulau Tiga./Humas Pemkab Asmat
Tim terpadu Pemkab Asmat memberi layanan vaksinasi campak dan vitamin untuk balita di Distrik Pulau Tiga./Humas Pemkab Asmat

Bisnis.com, JAYAPURA - Tim bentukan Dinas Kesehatan Provinsi Papua yang dikirim ke Kabupaten Asmat tengah memvalidasi data terkait warga Asmat yang meninggal karena wabah campak dan gizi buruk.

"Perlu validasi data kematian warga karena di beberapa media nasional menyebutkan bahwa sebanyak 61 anak di Asmat meninggal karena wabah campak dan gizi buruk," ujar Kepala Dinkes Papua Aloysius Giyai di Jayapura, Papua, pada Senin (22/1/2018).

Aloysius menyebutkan ada kriteria kematian, dan standar operasional, prosedur dikatakan orang meninggal juga ada.

"Kematian warga Asmat tidak bisa didengar dari isu atau kata orang," ujar mantan Direktur RSUD Abepura itu.

Namun, menurutnya, data yang perlu dicek yakni nama, umur, jenis kelamin, riwayat penyakit/menderita penyakit apa. Selanjutnya, nama orang tua, serta nama kampung dan alamat orang yang meninggal.

"Kalau itu tidak jelas, berarti tidak bisa kita katakan data kematian itu benar. Jadi, tim saya itu melakukan validasi data terkait nama dan alamat mereka yang meninggal kemudian kapan mereka meninggal," ujarnya.

"Saya juga minta tim untuk melihat kuburan dari warga yang meninggal, jangan sampai di satu kuburan ada dua orang, kemudian dia sudah lama meninggal atau karena kematian massal sehingga lebih dari dua orang dikuburkan dalam satu kuburan. Jangan sampai kuburannya hanya 20 tapi kita ekspos di media ada 40 warga yang meninggal," paparnya.

Mantan Kepala Puskesmas Koya itu menambahkan data yang diperoleh akan dibandingkan apakah sesuai dengan yang dipublilasikan di media atau justru menurut validasi jumlahnya melebihi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler