Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Urus Kapal Sitaan, Sri Mulyani Bersedia Bantu Susi Pudjiastuti

Selama ini belum ada kapal sitaan hasil penindakan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang dikelola sebagai aset oleh Kementerian Keuangan. Pihaknya baru bisa mengelola kapal sitaan setelah ada keputusan dari meja hijau.
Menteri KKP Susi Pudjiastuti, Menkeu Sri Mulyani Indrawati dan Dirjen Bea Cukai Heru Pambudi melihat barang bukti penyelundupan produk perikanan dan bahan pembuat bom di Terminal New Priok, Jakarta, 13 September 2016. TEMPO/Aditia Noviansyah
Menteri KKP Susi Pudjiastuti, Menkeu Sri Mulyani Indrawati dan Dirjen Bea Cukai Heru Pambudi melihat barang bukti penyelundupan produk perikanan dan bahan pembuat bom di Terminal New Priok, Jakarta, 13 September 2016. TEMPO/Aditia Noviansyah

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan siap membantu Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti untuk mengelola aset berupa kapal-kapal sitaan.

"Kami akan membantu sepenuhnya," kata Sri Mulyani di Perpustakaan Nasional RI, Jakarta, Kamis, 11 Januari 2018.

Sri Mulyani mengatakan selama ini belum ada kapal sitaan hasil penindakan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang dikelola sebagai aset oleh Kementerian Keuangan. Pihaknya baru bisa mengelola kapal sitaan setelah ada keputusan dari meja hijau.

Sri Mulyani tengah menunggu strategi yang diambil Susi Pudjiastuti untuk mengelola kapal tersebut dan instruksi Presiden Joko Widodo. Selama ini, Susi menenggelamkan kapal yang terbukti melanggar ketentuan di laut Indonesia. Susi menilai kebijakan yang diatur Undang-Undang Perikanan telah membuktikan ketegasan Indonesia terhadap kapal ilegal.

Di sisi lain, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan meminta kegiatan yang sudah berlangsung selama tiga tahun terakhir itu dihentikan. Dia menilai, kapal yang dibom dan ditenggelamkan itu bisa disita untuk dijadikan aset negara dan dimanfaatkan.

Sri Mulyani mengatakan apapun keputusannya, kapal-kapal itu harus lebih bermanfaat. "Yang paling penting adalah aktivitas ekonomi masyarakat, nelayan, maupun industri perikanan bisa ditingkatkan," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Fajar Sidik
Sumber : Tempo.co

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper