Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kapasitas Terpasang Pembangkit Listrik Ditarget 65.000 MW

Dari data Kementerian ESDM, kapasitas terpasang pembangkit listrik terus bertambah setiap tahunnya. Pada 2014, kapasitas terpsang mencapai 53.000 MW, meningkat menjadi 55.000 MW pada 2015, 59.000 MW pada 2016 dan tahun lalu menjadi 60.000 MW.
Petugas mengerjakan perawatan jaringan kabel listrik di Manahan, Solo, Jawa Tengah, Jumat (20/10)./ANTARA-Mohammad Ayudha
Petugas mengerjakan perawatan jaringan kabel listrik di Manahan, Solo, Jawa Tengah, Jumat (20/10)./ANTARA-Mohammad Ayudha

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah dan PT PLN (Persero) menargetkan kapasitas terpasang pembangkit lisitrik tahun ini akan mencapai 65.000 megawatt.

Andi N. Sommeng, Direktur Jenderal Ketenegalistrikan pada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan penambahan pembangkit tersebut untuk meningkatkan rasio elektrifikasi.

"Penambahan pembangkit merupakan program percepatan penyediaan tenaga listrik. Hal ini juga disinergikan dengan APBN/APBD dan Anggaran PLN," katanya saat menggelar konferensi pers di Jakarta, Rabu (10/1).

Dari data Kementerian ESDM, kapasitas terpasang pembangkit listrik terus bertambah setiap tahunnya. Pada 2014, kapasitas terpsang mencapai 53.000 MW, meningkat menjadi 55.000 MW pada 2015, 59.000 MW pada 2016 dan tahun lalu menjadi 60.000 MW.

Hanya saja, pada tahun lalu, penambahan pembangkit listrik itu tidak sesuai dengan target yang ditetapkan pemerintah bersama PLN yaitu 62 MW. Hal ini dikarenaka ada beberapa pembangkit listrik yang mengalami penundaan operasional.

Saat ini, pelaksanaan program 35.000 MW sudah beroperasi 3% atau 1.061 MW. Pemerintah dan PLN juga mempercepat beberapa proses pengadaan dan proses konstruksi agar bisa selesai tepat waktu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper