Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bertemu Wapres JK, Dubes AS Joseph R. Donovan: Kami Singgung Singkat Soal Freeport

Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Joseph R. Donovan menyatakan dirinya sempat membahas perihal kelanjutan investasi PT Freeport Indonesia (PTFI) dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Joseph Donovan/Istimewa
Joseph Donovan/Istimewa

Kabar24.com, JAKARTA — Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Joseph R. Donovan menyatakan dirinya sempat membahas perihal kelanjutan investasi PT Freeport Indonesia (PTFI) dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

“Kami tak bahas panjang lebar tapi kami memang membahas secara singkat mengenai permasalahan ini,” kata Donovan, usai diterima Wapres JK, di Kantor Wakil Presiden, Rabu (6/12/2017).

Donovan mengatakan sampai saat ini komitmen AS terkait negosiasi PTFI adalah untuk mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak.

“Saya tadi tetap menyatakan komitmen saya pada hal yang sudah diserukan Presiden Jokowi, kita ingin win-win solution dan tentu saja kita sudah mengarah ke arah situ,” ujarnya.

Sebelumnya, Kementerian ESDM mengharapkan negosiasi kelanjutan investasi PTFI dapat selesai pada bulan ini. Seperti diketahui, empat poin yang menjadi pembahasan kedua belah pihak meliputi pembangunan smelter, perpanjangan operasi, stabilitas investasi dan divestasi.

Terkait poin divestasi, upaya pemerintah untuk mengakusisi saham PTFI sebesar 51% harus menemui jalan terjal karena pemerintah tidak hanya harus mengakuisisi saham Freeport McMoran di PTFI, tetapi juga harus mengakuisisi participating interest (PI) milik Rio Tinto sebesar 40% proyek PTFI.

Terkait hal tersebut, pemerintah rencananya akan menunjuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mengakusisi PI Rio Tinto sebesar 40%.

Ditemui usai pertemuan, Wakil Presiden Jusuf Kalla menambahkan bahwa pemerintah masih berupaya bernegosiasi dengan PTFI sesuai dengan waktu yang ditetapkan untuk mencapai kesepakatan ideal.

“Masih negosiasi, dan itu sebenarnya saham Freeport itu tetap, yang dinegosiasikan oleh menteri dan timnya [saat ini] itu saham Rio Tinto Itu,” katanya.

Wapres mengatakan pemerintah tetap ingin menjadi mayoritas dalam kepemilikan PTFI nantinya, namun Wapres mengatakan diperlukan beberapa tahapan dan waktu untuk mencapai target tersebut.

“Tentu ingin saham Indonesia lebih, tapi waktunya tentu ada tahapan. Saya belum tahu hasil perundingan terakhirnya, tapi kita harus ada tahapannya lah. Supaya mudah,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper