Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Permintaan Diprediksi Naik, Harga Emas Menguat

Harga emas menguat pagi ini (17/11/2017) di tengah aksi bargain hunting dari para pelaku pasar ketika harga murah. Di samping itu, ekspektasi penguatan permintaan emas bank sentral utama juga mendukung penguatannya.
Harga emas/Reuters
Harga emas/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas menguat pagi ini (17/11/2017) di tengah aksi bargain hunting dari para pelaku pasar ketika harga murah. Di samping itu, ekspektasi penguatan permintaan emas bank sentral utama juga mendukung penguatannya.

Pada perdagangan Jumat (17/11) pukul 10.00 WIB, harga emas Comex untuk pengiriman Desember 2017 menguat 4,80 poin atau 0,38% menjadi US$1.283 per troy ounce. Sementara itu, harga emas spot naik 4,45 poin atau 0,35% menuju US$1.283,03 per troy ounce.

Analis Monex Investindo Futures Faisyal dalam publikasi risetnya mengatakan harga emas menguat di tengah investor yang melakukan aksi bargain hunting. Para pelaku pasar berburu saham-saham bagus ketika harga murah.

Aksi ini dilakukan pasca penurunan tajam akhir-akhir ini setelah hasil pemilu Perancis dan investor mengambil posisi terhadap risiko geopolitik di semenanjung Korea. AS tengah bergerak untuk menyiapkan sistem anti rudal yang canggih untuk mencegah Korea Utara meluncurkan rudal balistik.

Tingginya permintaan emas tersebut diperkirakan mampu menopang kenaikan harga emas di tengah euforia sentimen pasar pasca lolosnya RUU reformasi pajak AS. Presiden The Fed Dallas Robert Kaplan pada Kamis (16/11) menegaskan bahwa dirinya sangat terbuka dan berpikir aktif terkait kemungkinan kenaikan suku bunga.

Presiden The Fed San Fransisco John Williams juga mempertegas pandangannya bahwa ekonomi AS tumbuh dengan cukup kuat hingga mendorong kenaikan suku bunga secara bertahap hingga beberapa tahun ke depan menjadi sekitar 2,5%.

Senada, Presiden The Fed Cleveland Loretta Mester mengatakan inflasi siap untuk naik yang akan memberi jalan untuk The Fed menaikkan suku bunga.

Sementara itu, Asia Trade Point Futures (ATPF) dalam publikasi risetnya mengatakan bahwa menguatnya harga emas pada sesi perdagangan pagi ini datang dari proyeksi meningkatnya cadangan emas Bank Sentral Utama dunia pada 2018 mendatang.

Dilansir dari Reuters, Diperkirakan pada 2018, Bank Sentral China/ People Bank of China (PBOC) akan kembali meningkatkan pembelian emas sebagai cadangan.
Adapun Rusia merupakan negara Eropa yang melakukan pembelian emas dengan jumlah yang cukup besar pada 2017 ini. Kepemilikan emas Rusia disebut hampir mendekati kepemilikan emas China sebesar 1.842 ton.

“Jika hingga tahun depan Rusia terus meningkatkan pembelian emasnya, bukan tidak mungkin dalam 3—4 bulan, Rusia akan menyalip China dan menjadi negara yang masuk dalam lima besar kepemilikan emas dunia,” kata ATPF dalam risetnya, Jumat (17/11).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Eva Rianti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper