Bulog Wamena Datangkan 200 Ton Gula Murah

Perum Bulog di Wamena berencana mendatangkan 200 ton lebih gula murah pada awal November 2017, untuk dijual kepada masyarakat di 40 distrik di wilayah itu.
Seorang pekerja berdiri di antara tumpukan karung gula mentah/Bloomberg
Seorang pekerja berdiri di antara tumpukan karung gula mentah/Bloomberg

Bisnis.com, WAMENA - Perum Bulog di Wamena berencana mendatangkan 200 ton lebih gula murah pada awal November 2017, untuk dijual kepada masyarakat di 40 distrik di wilayah itu.

Kepala Kantor Seksi Logistik Perum Bulog Wamena, Ahmar Mustari, mengatakan telah melakukan pertemuan dengan Pemkab Jayawijaya untuk membahas penetapan harga jual per kilogram terhadap 200 ton gula tersebut karena Bulog tidak bisa menerapkan harga nasional Rp12.500/kg di Jayawijaya.

"Kami sudah lakukan pertemuan, tetapi belum ada ketetapan SK bupati, jadi kita masih diskusi dengan Sekda bahwa nanti kita rencanakan harga sekitar Rp15.000 di tingkat konsumen," ucapnya pada Selasa (17/10/2017).

Hal itu, menurut dia, dikarenakan akses distribusi barang di wilayah itu hanya melalui udara dan biayanya lebih tinggi dibandingkan dengan daerah yang dinjangkau transportasinya laut.

Walau belum ada penetapan atau SK Bupati Jayawijaya tentang pemberlakukan harga Rp15.000 per kilogram, dia memastikan harga gula yang didatangkan Bulog lebih murah dibandingkan dengan yang sekarang beredar di Jayawijaya.

Menurut dia, stok gula sangat tersedia di Jayapura, sehingga apabila sudah ada SK bupati, Bulog langsung mendistribusikan ke Jayawijaya.

"Yang kita jual tidak bisa sama dengan harga pasar, harusnya di bawah harga pasar, tetapi kita akan minta petunjuk dari Bupati melalui Sekda yaitu kalau bisa di bawah harga Rp20.000," tuturnya.

Sebagai penyedia stok gula, bulog akan berusaha untuk terus menstabilkan harga supaya di Jayawijaya tidak terlalu mahal, dan pemerintah Jayawijaya yang akan menunjuk distributor untuk menjual gula yang akan didatangkan itu.

"Jenis gula khusus untuk daerah pegunungan adalah yang warnanya agak cokelat karen sebagian konsumen tidak mau gula putih, dan rencana dalam setiap bulan bulog mendatangkan lebih dari 200 ton untuk menstabilkan harga karena kadang-kadang di tingkat pasar ini cukup mahal gula," papar Ahmar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler