Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Link and Match Industri : PLN Akan Intervensi Kurikulum 9 SMK di Jawa Tengah

PLN akan mengintervensi kurikulum di sembilan sekolah menengah kejuruan (SMK) yang berada di Kota Madya Semarang, Kabupaten Pati dan Kabupaten Banjar negara.
Ilustrasi: Petugas melakukan pengecekan instalasi sumur Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi PT Geo Dipa Energi (Persero) unit Dieng di Wonosobo, Jawa Tengah, Senin (24/7)./JIBI-Dwi Prasetya
Ilustrasi: Petugas melakukan pengecekan instalasi sumur Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi PT Geo Dipa Energi (Persero) unit Dieng di Wonosobo, Jawa Tengah, Senin (24/7)./JIBI-Dwi Prasetya


Bisnis.com, Semarang – PT PLN melalui anak usahanya PT Indonesia Power menjalin kesepahaman dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah.

Direktur Human Capital Management PLN Muhamad Ali mengatakan setelah kerjasama ini maka PLN akan mengintervensi kurikulum di sembilan sekolah menengah kejuruan (SMK) yang berada di Kota Madya Semarang, Kabupaten Pati dan Kabupaten Banjar negara.

Dia mengatakan dalam model ini, PLN akan memasukkan materi pembangkit listrik semenjak kelas 2 SMK. Sedangkan pada tahun ketiga, siswa akan sepenuhnya sekolah langsung di pembangkit dalam lingkungan PLN group.

“Sehingga ketika wisuda [tamat SMK] maka siswa akan medapatkan 3 dokumen yakni ijazah SMK, sertrifikat kompetensi, SK penempatan di PLN group bagi yang lulus tes kesehatan,” kata Ali di sela peresmian Centre of Excellence Fire and Safety Academy (FSA) di Semarang, Selasa (8/8/2017).

Dia mengatakan selain intervensi kurikulum untuk siswa SMK ini, pihaknya juga akan menambah kompetensi para guru di SMK yang bekerjasama. Dia mengatakan para guru akan mengikuti serangkaian pelatihan intensif mengenai pembangkit

“Kami ingin mempercepat anak-anak yang masuk di PLN. Mereka diterima bukan untuk di-training lagi melainkan diterima untuk langsung bekerja,” katanya.

Direktur Utama Indonesia Power Sripeni Inten Cahyani mengatakan pihaknya mengharapkan dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Pasalnya intervensi kurikulum membutuhkan dukungan dan komitmen dari pemetintah agar sesuai dengan kebutuhan industri.

Dia mengatakan siswa yang lulus melalui program kerjasama ini tidak hanya akan mampu menjadi SDM di lingkungan PLN akan tetapi mampu menyuplai kebutuhan bagi industri kelistrikan secara nasional.

Para tamatan program ini akan memiliki sertifikasi level 1 dalam bidang pembangkit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Anggara Pernando
Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper