Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

4 Bandara Baru Bakal Dibangun di Kalimantan Utara

Bandara yang akan dibangun berlokasi di Long Bawan, Long Apung, Long Layu, dan Malinau. Menurutnya, Kalimantan Utara memiliki wilayah yang sangat luas dan beberapa tempat hanya bisa dijangkau dengan pesawat udara.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, Jumat (24/2/2017)./JIBI-Wisnu Wage
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, Jumat (24/2/2017)./JIBI-Wisnu Wage

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan berencana membangun empat bandara baru di wilayah Kalimantan Utara dalam tiga tahun ke depan, yang diharapkan bisa menjadi stimulus pembangunan di provinsi seluas 74,46 juta km2 tersebut.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan bandara yang akan dibangun berlokasi di Long Bawan, Long Apung, Long Layu, dan Malinau. Menurutnya, Kalimantan Utara memiliki wilayah yang sangat luas dan beberapa tempat hanya bisa dijangkau dengan pesawat udara.

"Makanya jadi keharusan bagi kita untuk membangun paling tidak empat bandara. Dengan kapasitas tertentu pesawat bisa intenstif ke sana," ujar Budi Karya di Jakarta, Senin (24/7/2017).

Berdasarkan data Ditjen Perhubungan Udara, saat ini ada tujuh bandara di Kalimantan Utara dengan berbagai kelas. Bandara Juwata di Tarakan merupakan bandara terbesar dengan panjang landasan 2.500 meter.

Budi menuturkan, pembangunan infrastruktur di provinsi yang mekar dari Kalimantan Timur diharapkan bakal menjadi perangsang investasi, terutama dari luar negeri. Pasalnya, Kalimantan Utara memiliki sumber daya alam yang melimpah dan posisi yang strategis dalam jalur perdagangan.

Gubernur Kalimantan Utara, Irianto Lambrie mengatakan sokongan dari konektivitas udara bakal melengkapi konektivitas darat di mana Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR) telah membangun jalan perbatasan sepanjang 1.038 km. "Investasi sangat prospektif, kita punya batu bara, emas, migas, dan sungai untuk listrik," ujarnya.

Dia menambahkan, pihaknya tengah menjajaki pembangunan pembangkit listrik dengan Tsingshan Holding Group, perusahaan China yang juga membangun kawasan industri di Morowali, Sulawesi Tengah. Tsingshan disebut Irianto bakal membangun pembangkit listrik dengan kapasitas hingga 1.000 megawatt.

Irianto mengatakan, Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara juga sudah menyiakan lahan seluas 25.000 hektare untuk kawasan industri. Industri pemurnian mineral atau smelter, batu bara, dan oleochemical bakal menjadi sektor industri utama di kawasan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rivki Maulana
Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper