Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PENERBITAN OBLIGASI : CIMB NIaga Incar Hingga Rp2 trililun

PT Bank CIMB Niaga Tbk. mengumumkan berencana menghimpun dana dari obligasi berkelanjutan II tahap II senilai Rp1 triliun, tetapi dari approval, perseroan punya fleksibilitas untuk menerima dana hingga Rp2 triliun bila ada kelebihan permintaan.
Direktur Treasury and Capital Market PT Bank CIMB Niaga Tbk John Simon (dari kanan) bersama Head of Strategy and Finance Wenny Ekawulan Handojo , Direktur Compliance, Corporate Secretary and Legal Fransiska Oei, dan Direktur Consumer Banking Lani Darmawan, menjawab pertanyaan investor di Jakarta, Rabu (12/7)./JIBI-Endang Muchtar
Direktur Treasury and Capital Market PT Bank CIMB Niaga Tbk John Simon (dari kanan) bersama Head of Strategy and Finance Wenny Ekawulan Handojo , Direktur Compliance, Corporate Secretary and Legal Fransiska Oei, dan Direktur Consumer Banking Lani Darmawan, menjawab pertanyaan investor di Jakarta, Rabu (12/7)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank CIMB Niaga Tbk. mengumumkan berencana menghimpun dana dari obligasi berkelanjutan II tahap II senilai Rp1 triliun, tetapi dari approval, perseroan punya fleksibilitas untuk menerima dana hingga Rp2 triliun bila ada kelebihan permintaan.

Direktur Bank CIMB Niaga John Simon mengatakan, untuk approval dari penerbitan oblligasi kali ini bisa sampai Rp2 triliun, tetapi perseroan menargetkan minimal mampu menyerap Rp1 triliun.

“Kalau nanti permintaan banyak, kami akan lihat pricing kuponnya dulu berapa, baru bisa menerima kelebihan permintaan hingga Rp2 triliun tersebut,” ujarnya pada Rabu (12/7).

John menekankan, perseroan tidak ingin mendapatkan obligasi pricing yang terlalu tinggi. Soalnya, dari komposisi dana pada dana pihak ketiga (DPK) perseroan mulai didominasi oleh dana murah atau current account saving account (CASA), sedangkan porsi deposito malah mencatatkan dana murah.

“Komposisi DPK kami sudah cenderung murah saat ini, jadi kami tidak mau ambil terlalu banyak kalau pricing obligasi terlalu mahal. Untuk DPK, kami pun terus mengikis dana mahal dan tidak mau perang harga suku bunga simpanan karena fokus kami saat ini ke CASA,” ujarnya.

Dia menyebutkan, keputusan memilih waktu penerbitan obligasi pada semester II/2017 karena memang untuk kebutuhan dana pada paruh kedua tahun ini.

“Soalnya, obligasi berkelanjutan II tahap I kemarin kan diterbitkan pada akhir tahun sehingga dananya digunakan pada semester I/2017. Jadi, untuk tahap II kami melihat kebutuhan pada paruh kedua,” sebutnya.

Obligasi berkelanjutan II tahap II senilai Rp1 triliun itu terbagi menjadi tiga seri yakni, seri A bertenor 370 hari, seri B bertenor 3 tahun, dan seri C bertenor 5 tahun.

Dari setiap seri obligasi bank berkode emiten BNGA itu, untuk seri A memiliki rentang kupon yang berada di kisaran 6,75% sampai 7,25%.

Lalu, untuk seri B memiliki rentang kupon obligasi sekitar 7,4% sampai 8,15%, sedangkan seri C memiliki rentang kupon sekitar 7,7% sampai 8,45%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Surya Rianto
Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper